Hari ini saya ingin membagikan pengalaman dan perjuangan saya (dramatis ya) memperpanjang SIM saya. Saya bilang ini sebuah perjuangan karena sebenarnya saya sudah mencari-cari info sejak September (bulan lalu) tetapi saya tidak bisa menemukan informasi yang lengkap dan resmi dari kepolisian. Beberapa blog dan yo*tube orang lain membantu saya dan akhirnya saya berhasil memperpanjang SIM saya sebelum dia mati :')
Saya tinggal di Surabaya. Ketika hendak membuat SIM untuk pertama kali, kita harus pergi ke Satpas Colombo di Jalan Ikan Kerapu No. 2-4, Surabaya. Tetapi kalau hanya memperpanjang, ada beberapa tempat lain yang bisa kita datangi, seperti di JatimExpo, Siola, BG Junction, dan di Tunjungan Plaza. Hanya saja memang jika mengurus di Colombo Anda bisa memperpanjang SIM mulai 2 minggu sebelum masa berlakunya habis. Kalau di Siola, BG Junction, dan TP (sepertinya), Anda baru bisa memperpanjang SIM mulai 7 hari sebelum masa berlakunya habis. Sedangkan di JatimExpo hanya melayani pemohon yang SIM-nya habis hari itu juga atau besoknya.
Sekedar informasi, SIM berlaku selama 5 tahun jadi harus diperpanjang setiap 5 tahun. Kalau lewat masa berlakunya 1 hari saja, harus membuat SIM baru ke Colombo. Dulu SIM selalu habis masa berlakunya bertepatan dengan tanggal ulang tahun kita. Tetapi sekarang, paling tidak per hari ini, 28 Oktober 2020, tanggal habis berlaku SIM mengikuti tanggal kita memperpanjang SIM. Tampilan kartu SIM juga berubah sekitar tahun lalu, dan di akhir tahun lalu terdapat syarat baru yang harus dipenuhi pemohon.
Oke, sebelum saya mencertiakan lebih lanjut tentang syarat dan prosedurnya, simak dulu beberapa peringatan di bawah ini:
Peringatan 1: Informasi yang saya berikan bukan informasi resmi, melainkan apa yang telah saya lakukan dan alami ketika saya memperpanjang SIM saya pada tanggal 27 Oktober 2020. Saya bisa menjamin informasi ini benar per tanggal tersebut.
Peringatan 2: Saya memperpanjang SIM di SIM Corner Tunjungan Plaza (TP), jadi saya akan menulis berdasarkan proses di sana.
Peringatan 3: Maaf, saya tidak ada foto apapun :)
Peringatan 4: Panduan ini adalah untuk sesama masyrakat Surabaya. Bagi mereka yang datang dari kota atau bahkan negara lain, panduan ini mungkin tidak semembantu itu. Sepanjang yang saya tahu, selama COVID-19, jika Anda berasal dari kota lain maka Anda bisa memperpanjang SIM Anda di Taman Bungkul yang memang khusus melayani pemohon dari luar kota Surabaya. Jika Anda adalah warga negara asing, saya cukup yakin persyaratannya agak berbeda dan jujur saya kurang tahu di mana Anda bisa memperpanjang SIM Anda.
Jadi, kali ini saya memperpanjang SIM saya di Tunjungan Plaza, karena 1) Saya familier dengan TP, dan 2) Salah satu teman saya memperpanjang SIM-nya beberapa bulan yang lalu di TP jadi dia bisa memberi saya beberapa saran soal ini. Lokasi perpanjangan SIM di TP ada di ujung lantai paling bawah TP 1, dekat B*rger K*ng. SIM Corner ini buka setiap Senin-Sabtu jam 11.00-19.00 dan setiap Minggu jam 11.00-14.30.
Syarat untuk perpanjangan SIM adalah:
- 2 lembar fotokopi SIM lama yang masih berlaku (plus 1 lagi untuk tes psikologi)
- 2 lembar fotokopi KTP (plus 1 lagi untuk tes psikologi)
- SIM asli yang masih berlaku
- Surat keterangan sehat
- Surat lulus tes kesehatan rohani
- Biaya perpanjangan SIM (Rp75.000 untuk SIM C dan Rp80.000 untuk SIM A (poster di luar SIM Corner TP bilang Rp85.000 untuk SIM A tetapi saya hanya ditarik Rp80.000, jadi entahlah)
*Catatan: Jika ingin memperpanjang SIM A dan SIM C sekaligus, surat keterangan sehat dan surat lulus tes kesehatan rohani perlu 2 juga (1 untuk masing-masing SIM).
Untuk surat keterangan sehat, Anda bisa mendapatkannya dari Puskesmas atau klinik terdekat (kalau di Puskesmas seharga Rp5.000). Anda juga bisa mendapatkannya di TP, lebih tepatnya di lantai paling bawah TP 2 (saya kurang tahu harganya tapi). Surat keterangan sehat ini hanya berlaku 1-3 hari sejak dikeluarkan, jadi sebaiknya baru membuat pada hari mau memperpanjang SIM atau paling lama sehari sebelumnya.
Untuk surat lulus tes kesehatan rohani atau tes psikologi, Anda bisa mendapatkannya di lokasi-lokasi perpanjangan SIM. Sebagai contoh, yang di TP ada di TP 2, tepat di sebelah tempat Anda bisa mendapatkan surat keterangan sehat. Untuk menjalani tes ini, Anda perlu menyiapkan 1 rangkap lagi fotokopi SIM dan KTP, membayar biaya seharga Rp50.000 (atau Rp75.000 kalau Anda memperpanjang SIM A dan SIM C sekaligus), serta menjawab 15 pertanyaan dengan format Ya/Tidak secara OBJEKTIF (jadi jawabannya bukan berdasar kondisi nyata Anda masing-masing melainkan berdasarkan kondisi ideal seseorang yang benar-benar sehat untuk menyetir). Saya pribadi merasa pertanyaan tesnya aneh (siapa juga yang peduli kalau saya diare satu kali atau lebih per bulan, atau jika saya sering pusing memikirkan masalah keuangan). Surat keterangan ini berlaku selama 7 hari (secara resmi dibilang 30 hari, tetapi petugas tes bilang hal yang berbeda).
Di kedua tempat tes ini mungkin ada antrian, tetapi antriannya cepat maju dan tesnya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Jadi langsung saja antri ke sana karena meski mereka baru buka jam 11 (karena TP sekarang baru buka jam 11 sejak COVID-19), akan sudah ada antrian di sana.
Itulah syarat-syarat untuk memperpanjang SIM. Nampak sedikit dan mudah kan? Jawabannya: Ya dan Tidak.
Untuk memperpanjang SIM di TP, ada langkah tambahan yang Anda mungkin harus dan ingin ambil, seperti misi tersembunyi. Terdapat 2 jenis pemohon perpanjangan SIM yang dilayani oleh SIM Corner di TP: mereka yang SIM-nya habis hari itu, dan mereka yang memiliki tiket nomor antrian. Tetapi karena SIM saya habis tepat di hari ulang tahun saya, saya tidak tertarik menghabiskan hari ulang tahun saya mengantri sendirian di sebuah mall di tengah-tengah pandemi COVID-19. Ditambah lagi tanggal 29 adalah hari libur nasional (dan saya lega saya sudah pergi ke sana kemarin karena baru kemarin itu juga saya tahu bahwa mereka juga tutup tanggal 29 dan 30, sedangkan tanggal 28 belum pasti mereka buka atau tidak (mungkin karena ini antriannya sangat panjang hari itu)). Jadi jelas saya memilih menjadi pemohon tipe kedua.
Sayangnya tidak ada cukup informasi tentang hal ini di internet. Saya bahkan mengirimkan email pertanyaan pada Colombo tetapi tidak pernah dibalas, apalagi dijawab. Untungnya ada teman saya dan juga blog beberapa orang lain yang senasib. Berdasarkan yang saya lihat, pembagian tiket nomor antrian dilakukan di depan TP 1 pada jam 06.30 pagi. Namun informasi yang di foto mengatakan pembagiannya setiap Senin dan Kamis, sedangkan beberapa orang bilang setiap hari.
Dengan frustasi, saya pergi ke TP pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020. Ketika saya ke sana dan bertanya pada petugas, ia berkata bahwa pembagian tiket itu dilakukan setiap hari Senin dan Kamis pada jam 06.30 pagi di depan TP 1. Di hari Senin, tiket yang dibagikan adalah untuk hari Senin sampai Rabu, sedangkan di hari Kamis dibagikan tiket untuk hari Kamis sampai Minggu. Tetapi karena hari Kamis (tanggal 29) adalah hari libur nasional, mereka akan tutup jadi sebaiknya saya mengambil tiketnya Senin depan. Mereka akan buka kembali pada tanggal 31, ketika SIM saya sudah mati, jadi saya berterima kasih atas informasinya dan melenggang pergi.
...untuk memperoleh surat lulus tes kesehatan rohani. Terdapat antrian ketika saya sampai sana, tetapi tidak butuh waktu lama sebelum saya masuk dan memperoleh surat keterangan tersebut. Tempatnya lumayan kecil dan sempit, dan saya rasa tidak sesuai standar jaga jarak yang ada.
Lanjut ke hari Senin depannya, tanggal 26 Oktober 2020. Saya bangun pagi-pagi sekali (pertama kali sejak COVID-19 melanda) dan pergi ke TP. Saya tiba di McD*nalds depan TP 1 sekitar pukul 06.20 pagi dan 'meminjam' tempat parkir mereka yang masih kosong (saya membeli sesuatu dari mereka kok setelahnya, jadi saya tidak benar-benar hanya numpang parkir) sebelum menyeberang jalan untuk mencapai TP 1 (terdapat jembatan penyeberangan di dekat sana). Ketika saya sampai, ternyata antriannya sudah 2 baris. Sejak ada COVID-19, mereka membatasi jumlah pemohon menjadi 100 orang per hari (50 orang di hari Minggu), dan pada saat itu saya langsung tahu saya akan mendapat nomor untuk tanggal 27 karena ada lebih dari 100 ornag tetapi kurang dari 200 orang di depan saya.
Pada pukul 06.27 pagi (menurut jam HP saya), mereka mulai membagikan tiket tersebut. Untuk mendapatkannya, Anda harus menunjukkan SIM dan KTP asli dan bukan hanya fotokopian keduanya. Saya mendapat nomor saya sebelum jam 7 pagi dan pulang ke rumah (sambil menikmati hasbrown-nya McD*nalds).
Tiketnya sendiri adalah kertas print dengan tulisan tanggal kedatangan, jam, dan juga nomor. Jangan terkecoh! Satu-satunya hal yang berguna bagi Anda di tiket tersebut adalah menunjukkan tanggal Anda dapat memperpanjang SIM Anda. Jamnya tidak berlaku, dan nomornya juga tidak. Saya pikir nomor itu hanya ada agar pihak kepolisian dapat membatasi jumlah pemohon per harinya. Bagi kita, para pemohon, nomor itu tidak ada gunanya, karena proses sesungguhnya perpanjangan SIM kita dilakukan dengan sistem siapa yang datang pertama akan dilayani pertama (first-come first-serve).
Jadi keesokan harinya, pada tanggal 27 Oktober 2020, saya pergi ke TP setelah mampir sebentar ke klinik dekat rumah saya untuk mendapatkan surat keterangan sehat. Saya sampai di TP jam 11 lebih sedikit dan mencapai SIM Corner jam 11.15. Pada saat itu, sudah terjadi antrian dan ada sekitar 12 orang di depan saya. Untungnya seorang petugas berpakaian batik yang membagikan formulir pendaftaran masih ada di luar (di akhir barisan dan belum di dalam kantornya) sehingga saya memperoleh formulir pendaftaran serta kursi terakhir yang tersedia di antrian tersebut.
Ketika memberikan formulir, petugas menanyakan kelengkapan persyaratan saya dan saya berkata bahwa persyaratan saya sudah lengkap. Saya juga menunjukkan tiket antrian saya sebelum ia memberi saya formulir tersebut. Anehnya, setelah itu ia masuk dan tidak keluar lagi. Pemohon yang antri tepat setelah saya bahkan masuk ke dalam dan meminta formulir tetapi hanya disuruh mengantri tanpa diberi formulir tersebut.
Jadi saya mengisi formulir pendaftaran saya dan menunggu.
Oh, saya sarankan Anda membawa bolpen sendiri dan juga alas untuk menulis, misalnya clipboard, karena di antrian tidak ada meja dan jika Anda keluar antran untuk mengisinya di meja yang tersedia di dalam kantor maka Anda bisa kehilangan tempat antrian Anda (kecuali jika Anda pergi ke sana dengan seseorang yang bisa menjaga tempat Anda sementara).
Saya rasa mereka baru mulai sekitar jam 11.30 atau 11.45, karena sebelum itu antriannya tidak bergerak sama sekali. Ketika antriannya mulai bergerak, satu orang demi satu orang, para pemohon yang menunggu bertukar cerita tentang perjuangan mereka memperpanjang SIM mereka. Satu orang bilang dia datang ke TP dari JatimExpo karena SIM-nya mati dalam 2 hari (ingat JatimExpo hanya melayani mereka yang SIM-nya habis hari itu juga atau keesokan harinya). Seorang lain bertukar tempat dengan anaknya agar ia dapat menjalani tes psikologi dulu. Seekor kecoak hidup muncul dari antara celah gedung.... Ya, apapun yang terjadi, antriannya tetap bergerak, lambat tetapi tetap maju. Terkadang antriannya berhenti agak lebih lama sebelum memulai lagi.
Akhirnya saya masuk ke kantornya sekitar pukul 12.30. Di meja pertama, saya menyerahkan semua persyaratan beserta formulir permohonan dan tiket nomor antrian saya pada petugas yang berjaga. Di situ pula saya membayar biaya perpanjangan. Karena saya memperpanjang SIM A saya, saya membayar Rp80.000. Jujur saya bingung karena poster di luar bilang biaya untuk perpanjangan SIM A adalah Rp85.000, tapi saya tidak akan protes kalau haraganya lebih murah. Petugas juga akan menanyakan beberapa hal lain seperti golongan darah Anda.
Setelah itu, petugas mengembalikan dokumen saya dan saya memberikannya pada petugas yang berada di meja paling kiri di bagian dalam ruangan. Saya kemudian duduk menunggu nama saya dipanggil. Setelah menunggu agak lama, saya dipanggil menuju ke meja yang di tengah. Dari arah ruang tunggu, meja ini tertutup partisi kain yang juga berfungsi sebagai latar belakang saat foto. Petugas di sana kemudian mengkonfirmasi kembali identitas dan data saya sebelum mengambil foto saya dan meminta saya tanda tangan ke mesin yang ada (saya tidak tahu nama mesinnya). Tentu saja, ketika foto, Anda harus melepas masker Anda untuk sementara.
Usai semuanya itu, saya menunggu lagi sebentar, mungkin sekitar 5 menit, sebelum SIM baru saya selesai dan saya bisa pulang dengan SIM baru itu di dalam dompet saya~
Namun, cerita ini tidak berakhir sampai di situ.
Ingat saya tadi bilang bahwa orang setelah saya tidak diberi formulir pendaftaran? Tenyata setelah saya masuk ke dalam kantor, antriannya dihentikan untuk beberapa menit (sekitar 20-25 menit sepertinya) sebelum petugas mulai membagikan formulir pendaftaran kembali. Namun, salah satu petugas menyuruh rekannya untuk memproses pemohon yang sudah memiliki tiket nomor antrian terlebih dahulu. Karenanya, baru pada proses pembagian formulir tahap kedua inilah petugas memberi tahu para pemohon yang persyaratannya belum dilengkapi dan pemohon yang SIM-nya habis hari itu (sehingga tidak memiliki tiket nomor antrian) untuk keluar dari barisan dan melengkapi persyaratan mereka atau kembali lagi nanti agak sore setelah pemohon yang memiliki tiket nomor antrian selesai dilayani.
Bayangkan jika Anda sudah di bagian depan barisan, pintu sudah di depan mata, dan tiba-tiba mereka berkata Anda harus pergi mengantri lagi nanti sore. Jika memang ada informasi tertulis tentang proses dan SOP ini, saya harap pihak kepolisian menunjukkannya di suatu tempat yang mudah diakses oleh masyarakat umum....
Oke, itulah kisah saya memperpanjang SIM di Tunjungan Plaza. Kesimpulan cerita ini adalah:
SIM Corner di Tunjungan Plaza terletak di TP 1 dan buka setiap hari (Senin-Sabtu jam 11.00-19.00 dan Minggu jam 11.00-14.30) kecuali hari libur/tanggal merah.
Jika Anda ingin memperpanjang SIM Anda dalam 1 hari saja, saya menyarankan Anda pergi ke TP jam 11 pagi di hari SIM Anda habis masa berlakunya, kemudian cek antrian SIM Corner. Jika antriannya pendek, coba minta formulir pendaftaran dan jika Anda dapat memperolehnya, isi sambil mengantri untuk tes psikologi dan tes kesehatan (jika Anda belum melakukannya di tempat lain), sebelum kembali langsung ke SIM Corner. Namun jika antrian di SIM Corner sudah panjang atau nampaknya hari itu antriannya akan panjang, saya sarankan Anda dengan santai dan tanpa tergesa-gesa menyelesaikan tes-tes Anda sebelum mengecek kembali ke SIM Corner secara rutin. Jika antriannya sedikit atau bahkan tidak ada, maka langsung saja antri (Anda pasti beruntung hari itu).
Cara lain untuk memperpanjang SIM Anda hanya dalam waktu 1 hari adalah dengan mengantri dari pagi (dari jam 6 pagi seharusnya cukup) pada hari Senin atau Kamis di depan TP 1 untuk mendapat tiket nomor antrian untuk hari itu (jangan lupa untuk membawa SIM dan KTP asli), pergi ke klinik atau Puskesmas untuk mendapat surat keterangan sehat, kemudian begitu TP buka langsung pergi untuk mengambil tes psikologi sebelum mengantri di SIM Corner. Lebih baik lagi jika Anda bisa pergi ke sana dengan orang lain yang Anda kenal dan dapat menjaga tempat Anda di antrian SIM Corner selagi Anda menyelesaikan tes psikologi Anda. Petugas yang membagikan formulir pendaftaran hanya menanyakan kelengkapan persyaratan dan apakah Anda memiliki tiket antrian atau tidak (mereka tidak meminta Anda menunjukkan dokumen apapun pada titik ini, dan mereka tidak menanyakan identitas Anda juga).
Yang perlu Anda bawa ketika memperpanjang SIM Anda jika Anda belum melakukan tes psikologi: 3 lembar fotokopi SIM lama yang masih berlaku, 3 lembar fotokopi KTP, SIM lama Anda yang masih berlaku, uang (Rp75.000 untuk SIM C dan Rp85.000 untuk SIM A ditambah dengan Rp50.000 untuk tes psikologi), bolpen, dan alas untuk menulis. Jangan lupa untuk melakukan tes kesehatan dan psikologi dahulu!
Tetap sabar dan tenang, karena jika tidak Anda akan kelelahan dan hal ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh Anda menurun.
Itulah yang dapat saya sampaikan saat ini. Jika Anda punya pertanyaan yang mungkin bisa saya jawab, silahkan email saya, tetapi ingat bahwa saya buka sumber resmi (dan jujur saya merasa terkadang polisi mengubah prosedur yang tidak diatur sesuai keinginan mereka sendiri...).
Terima kasih sudah membaca! Semoga informasi ini bisa membantu Anda sukses memperpanjang SIM Anda (>‿◠)
תגובות